Sabtu (29/06/2019) - Pembuatan Tanaman Apotik Hidup merupakan kegiatan pemanfaatan sebagian tanah untuk ditanami tanaman obat-obatan untuk keperluan sehari-hari. Biasanya tanaman yang dijadikan apotik hidup adalah tanaman-tanaman yang berkhasiat dapat menjadi obat tradisional seperti jahe, kunyit, lengkuas, sereh, temulawak, kencur, lidah buaya, dsbnya. Tujuan dari kegiatan pembuatan apotik hidup adalah agar masyarakat lebih mandiri sehingga ketika sakit, tanaman apotik hidup dapat langsung dijadikan obat.

            Kegiatan ini dilaksanakan pada pukul 10.00 setelah  ibu - ibu kader selesai melakukan senam pagi, dengan waktu yang bersamaan dengan kegiatan gotong royong. Kegiatan ini dilaksanakan di teras surau Desa Sungai Tarap secara informal dimana kami bersama ibu – ibu kader duduk bersama melingkar. 


Pembuatan tanaman apotek hidup ini dilakukan dipandu oleh salah satu anggota Kukerta Integrasi Jiharti dan Nurul Fadillah yang berasal dari fakultas pertanian jurusan agri bisnis Universitas Riau. Bahan bahan yang dibutuhkan dalam pembuatan tanaman apotek hidup ini adalah botol bekas air mineral ukuran 600 ml sebagai media tanam, lalu tanah dan sekam serta bibit tanaman yang akan ditanam. Disni, tanaman yang kami tanam ialah bibit jahe, bibit kencur, bibit kunyit, bawang putih dan bawang merah.

proses pemotongan botol bekas menjadi media tanam


proses pemasukan tanah + sekam ke dalam media tanam

Pada tahap pertama, botol bekas dipotong menjadi menjadi media tanam, lalu dimasukan tanah yang telah dicampur sekam. Setelah itu, barulah bibit tanaman ditanam dengan jarak yang disesuaikan. Ibu – ibu Desa Sungai Tarap sangat bersemangat dalam pembuatannya, semua mengikuti rangkaian dari tahapan pembuatan dengan baik dan benar.

Kades Sungai Tarap Khairil Anuar ikut memasukan bibit kedalam media tanam

proses penanaman bibit ke dalam media tanam

Setelah selesainya kegiatan ini diharapkan kepada warga Desa Sungai Tarap khusunya ibu rumah tangga setempat untuk tetap melanjutkan bagaimana cara menjaga tanaman obat-obatan yang telah ditanam agar mereka tidak lupa dengan ilmu yang sudah didapat dari mahasiswa Kukerta Integrasi, dan selanjutnya warga desa dapat lebih mandiri dalam  manfaatkan tanaman sebagai obat tradisional sehingga jika masyarakat sakit sehingga tidak perlu membeli obat lagi.